Nama : Linda Sulistiyaningsih
No :
21
Kelas : X AP 1
POHON MANGGA
|
Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota,
dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah
Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur
batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan
berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai
tinggi 10-40 m.
Nama buah
ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan
dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya
sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari
India”.
Berasal dari
sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang
silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem
atau poh.

v Batang
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi
40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga
peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak
kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval
atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar
dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna
pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua
sampai hampir hitam.
v Akar
Mangga
berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6
m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada
kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
v Daun
Daun
tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi
dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada
alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati
ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun
bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm,
agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun
bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa
variasi bentuk daun mangga:
- Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
- Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
- Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
- Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang
masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di
kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau
mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa
mencapai 1 tahun atau lebih.
v Bunga
Bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga
biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan,
sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang
mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak
cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini
mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga.
Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum
bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk
bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada
yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga
lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan
jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga
hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara
1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali
yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5;
demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada
yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat
garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun
mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi
kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur
hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur
biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih
pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi
ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki
kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35
mikron.
Bakal
buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada
suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat
kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat
tiga bakal buah.
v Buah
Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging,
dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya,
mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu,
arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira
2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh.
Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan
ke bagian perut.
Kulit buah
agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak.
Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau
tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp
yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang
monoembrional dan ada pula yang poliembrional.

1.
Mangga Golek
Jenis mangga yang satu ini mudah dikenali
karena bentuknya yang khas. Ia tidak bulat buah seperti mangga lainnya. Si
golek ini justru terlihat sedikit memanjang. Buah mangga golek tidak terlalu
besar. Buahnya memiliki panjang normal sekitar 0.9 meter. Buah ini memiliki
rasa yang sangat manis dan lebih dominan ketimbang rasa asamnya. Saat ia
terlalu matang, kadar airnya akn bertambah dan rasanya hampir menyerupai buah
pepaya. Dalam kondiis matang sempurna, daging buahnya tebal serta lunak dengan
warna kuning tua menjurus ke oranye. Buahnya tidak memiliki serat berlebih.
Nama golek boleh jadi diambil dari bahasa Jawa yang berarti mencari.
Falsafahnya mungkin setelah Anda mencicipinya sekali Anda akan mencarinya lagi
dan lagi.
2.
Mangga Arumanis
Jenis buah mangga yang satu ini dinamai
arum dan manis sebab memang kedua kata tersebut mewakili kualitasnya. Buah ini
memang memiliki bau yang khas dan juga manis tentunya. Buah mangga yang telah
tua biasanya memiliki kulit yang tetap hijau tetapi lebih tua. Kulit buah ini
biasanya dilapisi dengan lilin sehingga ia tampak berwarna kelabu. Kulit mangga
yang satu ini tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Rasanya
merupakan percampuran manis dan asam.
Mangga yang satu ini memiliki rasa yang serupa
dengan perpaduan mangga golek dan mangga arumanis. Ukuran buahnya tidak terlalu
besar dengan ketinggian pohon yang bisa mencapai angka 8 meter. Buahnya berbentuk
lonjong dengan ujung daun yang sedikit runcing. Buah ini saat muda memiliki
kulit hijau muda sedangkan pada saat matang, kulit tersebit hijau tua dan
dilapisi lilin sehingga terlihat kelabu. Salah satu signatur jenis mangga
manalagi adalah bintik-bintik putih yang memenuhi kulit buahnya.
Buah
yang satu ini paling banyak dikembangkan di Majalengka juga Cirebon.
Signaturnya adalah warna kulitnya yang cantik dan cerah. Warnanya seolah
kombinasi dari warna oranye, merah, sedikit warna hijau dan kuning. Harganya di
pasaran cukup stabil dan paling banyak ditemukan di pusat perbelanjaan. Daging
buah jenis mangga yang satu ini cukup nikmat. Ia mengandung banyak air. Meski
didominasi rasa manis, namun tak jarang pula yang merasakan asamnya di ujung
lidah.
5.
Mangga Endog
Mangga
yang satu ini dikenal oleh karena bentuk dan ukuran buahnya yang kecil layakya
telur. Endog sendiri dalam bahasa jawa memang berarti telur. Buah ini memiliki
permukaan kulit yang lumayan halus dan dilapisi lilin. Jika kita teliti
memprhatikan maka akan menemukan bintik-bintik putih dan hijau pada kulitnya.
Daging buahnya padat dan berserat dengan kandungan air yang sedikit. Harus
diakui aroma buah mangga yang satu ini kurang semerbak dan rasa manisnya juga
kurang jika dibandingkan dengan jenis mangga lainnya.
6.
Mangga Lalijiwa
Jenis mangga lokal yang satu ini cukup
terkenal terutama di tanah Jawa. Rasa dagingnya lezat dan bisa bikin lupa diri
kata sebagian orang. Kaena itu ia dinamai Lali Jiwa. Buahnya bulat dengan warna
daging kuning tua saat matang sempurna. Aroma buah yang satu ini memang kurang
kuat tetapi meski demikian tetap banyak yang menggilainya.
7.
Mangga Madu
Buah
yang satu ini memang memiliki rasa layaknya madu. Manis dan tidak tertinggal di
lidah. Buahnya bulat sedikit memanjang dengan ukuran berkisar di angka 10,5 cm.
Kulit buahnya hijau muda dan semakin tua akan dilapisi lilin yang juga semakin
tebal.
8.
Mangga Kemang.
Jenis buah mangga yang satu ini dikenal
juga dengan nama Binjai dan juga Binlo putih. Pohonnya bisa mencapai tinggi
antara 20 sampai 40 meter. Buahnya yang telah matang sempurna akan berwarna
kecoklatan dan sedikit kuning. Rasanya perpaduan manis dan asam yang seimbang. Karena
hal tersebut sehingga ia populer dijadikan rujak.

Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang
matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender.
Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan
setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di
pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan
campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas;
di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap
atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah
dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat
dijadikan arang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.[2]
v Manfaat Buah Mangga
Pada sebuah
mangga terdapat berbagai jenis nutrisi yang penting bagi tubuh. Diantaranya
adalah sebagai berikut :
- Mengurangi gejala penyakit diabetes
Sekitar 51
kadar glikemik pada mangga, hal ini tidak memberikan peningkatan kadar gula
yang signifikan dalam darah, sehingga cukup aman dikonsumsi penderita diabetes
dalam porsi dietnya. Apabila perlu, daun mangga dapat membantu menormalkan
kerja insulin. Rendaman mangga di cuci bersih kemudian dijadikan ramusn yang
dapa diminum dipagi hari.
- Pencegahan gejala kanker
Pada mangga
terkandungan zat seperti quercetin, isoquercitrin, astragalin yang
berperan aktif mencegah timbulnya kanker, serta kandungan antioksidaannya yang
menangkal radikal bebas pemicu gejala kanker usus besar, gejala kanker darah, gejala
kanker payudara maupun gejala
kanker prostat.
- Membantu Pencernaan
Manfaat
mangga terkandung pada enzim yang membantu menghancurkan kandungan lemk dan
protein pada makanan yang kita makan. Hal ini didukung juga dengan kandungan
serat yang secara alami membantu memudahkan pembuangan sisa pencernaan.
- Manfaat mangga menyehatkan mata
Mata
merupakan indra yang penting bagi manusia. Mengkonsumsi mangga dapat memenuhi
sekitar 25% kebutuhan vitamin A perhari. Hal ini mampu menjauhkan dari berbagai
penyakit mata seperti rabun ayam, kekeringan pada mata dan mata yang gatal.
v Tips Kulit Cantik Dengan Manfaat
Mangga
Ini hanya
untuk tambahan saja. Kulit cantik merupakan idaman setiap wanita. Dengan
manfaat mangga ini, kita dapat merawat kecantikan kulit tanpa harus repot ke
salon. Berikut beberapa tipsnya :
1. Mengatasi bintik hitam pada wajah –
Kulit mangga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Keringkan kulit
mangga kemudian dibuat bentuk bubuk. Campur bubuk daun mangga dengan yoghurt,
kemudian aplikasikan pada wajah yang terdapat noda hitam tersebut.
2. Menyembuhkan Jerawat – Mangga yang
masih mentah, potong dan rebus. Air sisa rebusan tersebut dapat digunakan untuk
membasuh wajah.
3. Mengatasi kulit terbakar sinar
matahari – Ambil buah mangga, kemudian dipotong. Oleskan potongan mangga pada
kulit yang terbakar. Oleskan lagi krim susu diatasnya. Didiamkan sebentar,
sekitar 5-15 menit dan cuci bersih denga air dingin.
Rabu, 26 Februari 2014 oleh Linda Sulistiyaningsih.
keren.... panjang banget... bermanfaat buat saya....
BalasHapusWaw
BalasHapusKeren sangat bermanfaat untuk sya
BalasHapusTrimakasih ilmunya bermanfaat banget buat saya
BalasHapusTrimakasi banyak manfaatnya tugas gue langsung 100
BalasHapusThx bnyk
BalasHapusThanks you
BalasHapusThank you
BalasHapus