fire guitar

Toad Jumping Up and Down

Selasa, 13 Mei 2014

laporan hasil observasi buah mangga



Nama               : Linda Sulistiyaningsih
No                    : 21
Kelas               : X AP 1
     POHON MANGGA


Mangga atau mempelam adalah nama sejenis buah, demikian pula nama pohonnya. Mangga termasuk ke dalam marga Mangifera, yang terdiri dari 35-40 anggota, dan suku Anacardiaceae. Nama ilmiahnya adalah Mangifera indica.
Pohon mangga termasuk tumbuhan tingkat tinggi yang struktur batangnya (habitus) termasuk kelompok arboreus, yaitu tumbuhan berkayu yang mempunyai tinggi batang lebih dari 5 m. Mangga bisa mencapai tinggi 10-40 m.
Nama buah ini berasal dari Malayalam maanga. Kata ini dipadankan dalam bahasa Indonesia menjadi mangga; dan pada pihak lain, kata ini dibawa ke Eropa oleh orang-orang Portugis dan diserap menjadi manga (bahasa Portugis), mango (bahasa Inggris) dan lain-lain. Nama ilmiahnya sendiri kira-kira mengandung arti: “(pohon) yang berbuah mangga, berasal dari India”.
Berasal dari sekitar perbatasan India dengan Burma, mangga telah menyebar ke Asia Tenggara sekurangnya semenjak 1500 tahun yang silam. Buah ini dikenal pula dalam berbagai bahasa daerah, seperti pelem atau poh.


*    Bagian-bagian dari Pohon Mangga, yaitu:
v Batang
Pohon mangga berperawakan besar, dapat mencapai tinggi 40 m atau lebih, meski kebanyakan mangga peliharaan hanya sekitar 10 m atau kurang. Batang mangga tegak, bercabang agak kuat; dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit batang) yang sudah tua biasanya coklat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam.
v Akar
Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, sangat panjang hingga bisa mencapai 6 m. Akar cabang makin ke bawah semakin sedikit, paling banyak akar cabang pada kedalaman lebih kurang 30-60 cm.
v Daun
Daun tunggal, dengan letak tersebar, tanpa daun penumpu. Panjang tangkai daun bervariasi dari 1,25-12,5 cm, bagian pangkalnya membesar dan pada sisi sebelah atas ada alurnya. Aturan letak daun pada batang biasanya 3/8, tetapi makin mendekati ujung, letaknya makin berdekatan sehingga nampaknya seperti dalam lingkaran (roset).
Helai daun bervariasi namun kebanyakan berbentuk jorong sampai lanset, 2-10 × 8-40 cm, agak liat seperti kulit, hijau tua berkilap, berpangkal melancip dengan tepi daun bergelombang dan ujung meluncip, dengan 12-30 tulang daun sekunder. Beberapa variasi bentuk daun mangga:
  • Lonjong dan ujungnya seperti mata tombak.
  • Berbentuk bulat telur, ujungnya runcing seperti mata tombak.
  • Berbentuk segi empat, tetapi ujungnya runcing.
  • Berbentuk segi empat, ujungnya membulat.
Daun yang masih muda biasanya bewarna kemerahan, keunguan atau kekuningan; yang di kemudian hari akan berubah pada bagian permukaan sebelah atas menjadi hijau mengkilat, sedangkan bagian permukaan bawah berwarna hijau muda. Umur daun bisa mencapai 1 tahun atau lebih.
v Bunga
Bunga mangga merupakan bunga majemuk yang berkarang dalam malai bercabang banyak di ujung ranting. Karangan bunga biasanya berbulu, tetapi sebagian ada juga yang gundul, kuning kehijauan, sampai 40 cm panjangnya. Bunga majemuk ini terdiri dari sumbu utama yang mempunyai banyak cabang utama. Setiap cabang utama ini mempunyai banyak cabang-cabang, yakni cabang kedua. Ada kemungkinan cabang bunga kedua ini mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 3 bunga atau mempunyai cabang tiga. Setiap kelompok tiga bunga terdiri dari tiga kuntum bunga dan setiap kuntum bertangkai pendek dengan daun kecil. Jumlah bunga pada setiap bunga majemuk bisa mencapai 1000-6000.
Bunga-bunga dalam karangan berkelamin campuran, ada yang jantan dan ada pula yang hermafrodit (berkelamin dua). Besarnya bunga lebih kurang 6-8 mm. Bunga jantan lebih banyak daripada bunga hermafrodit, dan jumlah bunga hermafrodit inilah yang menentukan terbentuknya buah. Persentase bunga hermafrodit bermacam-macam, tergantung dari varietasnya, yaitu antara 1,25%-77,9%; sementara yang mempunyai bakal buah normal kira-kira 5-10%.
Bunga mangga biasanya bertangkai pendek, jarang sekali yang bertangkai panjang, dan berbau harum. Kelopak bunga biasanya bertaju 5; demikian juga mahkota bunga terdiri dari 5 daun bunga, tetapi kadang-kadang ada yang 4 sampai 8. Warnanya kuning pucat, sedangkan pada bagian tengah terdapat garis timbul berjumlah 3 sampai 5 yang warnanya sedikit tua. Bagian tepi daun mahkota berwarna putih. Pada waktu akan layu, warna mahkota bunga tadi menjadi kemerahan.
Benang sari berjumlah 5 buah, tetapi yang subur hanya satu atau dua buah sedangkan yang lainnya steril. Benang sari yang subur biasanya hampir sama panjang dengan putik, yakni kira-kira 2 mm, sedangkan yang steril lebih pendek. Kepala putik berwarna kemerah-merahan dan akan berubah warna menjadi ungu pada waktu kepala sari membuka untuk memberi kesempatan kepada tepung sari yang telah dewasa untuk menyerbuki kepala putik. Bentuk tepung sari biasanya bulat panjang, lebih kurang 20-35 mikron.
Bakal buahnya tidak bertangkai dan terdapat dalam suatu ruangan, serta terletak pada suatu piringan. Tangkai putik mulai dari tepi bakal buah dan ujungnya terdapat kepala putik yang bentuknya sederhana. Dalam suatu bunga kadang-kadang terdapat tiga bakal buah.
v Buah


Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang runcing yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang disebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut.
Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping; ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.
*    Jenis-jenis buah mangga di Indonesia yaitu:
1.     Mangga Golek  
 Jenis mangga yang satu ini mudah dikenali karena bentuknya yang khas. Ia tidak bulat buah seperti mangga lainnya. Si golek ini justru terlihat sedikit memanjang. Buah mangga golek tidak terlalu besar. Buahnya memiliki panjang normal sekitar 0.9 meter. Buah ini memiliki rasa yang sangat manis dan lebih dominan ketimbang rasa asamnya. Saat ia terlalu matang, kadar airnya akn bertambah dan rasanya hampir menyerupai buah pepaya. Dalam kondiis matang sempurna, daging buahnya tebal serta lunak dengan warna kuning tua menjurus ke oranye. Buahnya tidak memiliki serat berlebih. Nama golek boleh jadi diambil dari bahasa Jawa yang berarti mencari. Falsafahnya mungkin setelah Anda mencicipinya sekali Anda akan mencarinya lagi dan lagi.
2.     Mangga Arumanis
  
 Jenis buah mangga yang satu ini dinamai arum dan manis sebab memang kedua kata tersebut mewakili kualitasnya. Buah ini memang memiliki bau yang khas dan juga manis tentunya. Buah mangga yang telah tua biasanya memiliki kulit yang tetap hijau tetapi lebih tua. Kulit buah ini biasanya dilapisi dengan lilin sehingga ia tampak berwarna kelabu. Kulit mangga yang satu ini tidak terlalu tipis dan juga tidak terlalu tebal. Rasanya merupakan percampuran manis dan asam.
3.     Mangga Manalagi
 
 Mangga yang satu ini memiliki rasa yang serupa dengan perpaduan mangga golek dan mangga arumanis. Ukuran buahnya tidak terlalu besar dengan ketinggian pohon yang bisa mencapai angka 8 meter. Buahnya berbentuk lonjong dengan ujung daun yang sedikit runcing. Buah ini saat muda memiliki kulit hijau muda sedangkan pada saat matang, kulit tersebit hijau tua dan dilapisi lilin sehingga terlihat kelabu. Salah satu signatur jenis mangga manalagi adalah bintik-bintik putih yang memenuhi kulit buahnya.
 
Buah yang satu ini paling banyak dikembangkan di Majalengka juga Cirebon. Signaturnya adalah warna kulitnya yang cantik dan cerah. Warnanya seolah kombinasi dari warna oranye, merah, sedikit warna hijau dan kuning. Harganya di pasaran cukup stabil dan paling banyak ditemukan di pusat perbelanjaan. Daging buah jenis mangga yang satu ini cukup nikmat. Ia mengandung banyak air. Meski didominasi rasa manis, namun tak jarang pula yang merasakan asamnya di ujung lidah. 


5.     Mangga Endog
 
          Mangga yang satu ini dikenal oleh karena bentuk dan ukuran buahnya yang kecil layakya telur. Endog sendiri dalam bahasa jawa memang berarti telur. Buah ini memiliki permukaan kulit yang lumayan halus dan dilapisi lilin. Jika kita teliti memprhatikan maka akan menemukan bintik-bintik putih dan hijau pada kulitnya. Daging buahnya padat dan berserat dengan kandungan air yang sedikit. Harus diakui aroma buah mangga yang satu ini kurang semerbak dan rasa manisnya juga kurang jika dibandingkan dengan jenis mangga lainnya.


6.     Mangga Lalijiwa
 
 Jenis mangga lokal yang satu ini cukup terkenal terutama di tanah Jawa. Rasa dagingnya lezat dan bisa bikin lupa diri kata sebagian orang. Kaena itu ia dinamai Lali Jiwa. Buahnya bulat dengan warna daging kuning tua saat matang sempurna. Aroma buah yang satu ini memang kurang kuat tetapi meski demikian tetap banyak yang menggilainya.


7.     Mangga Madu
 
Buah yang satu ini memang memiliki rasa layaknya madu. Manis dan tidak tertinggal di lidah. Buahnya bulat sedikit memanjang dengan ukuran berkisar di angka 10,5 cm. Kulit buahnya hijau muda dan semakin tua akan dilapisi lilin yang juga semakin tebal.
8.     Mangga Kemang.
 
 Jenis buah mangga yang satu ini dikenal juga dengan nama Binjai dan juga Binlo putih. Pohonnya bisa mencapai tinggi antara 20 sampai 40 meter. Buahnya yang telah matang sempurna akan berwarna kecoklatan dan sedikit kuning. Rasanya perpaduan manis dan asam yang seimbang. Karena hal tersebut sehingga ia populer dijadikan rujak. 
*    Hasil dan kegunaan
Mangga terutama ditanam untuk buahnya. Buah yang matang umum dimakan dalam keadaan segar, sebagai buah meja atau campuran es, dalam bentuk irisan atau diblender. Buah yang muda kerapkali dirujak, atau dijajakan di tepi jalan setelah dikupas, dibelah-belah dan dilengkapi bumbu garam dengan cabai. Buah mangga juga diolah sebagai manisan, irisan buah kering, dikalengkan dan lain-lain. Di pelbagai daerah di Indonesia, mangga (tua atau muda) yang masam kerap dijadikan campuran sambal atau masakan ikan dan daging.
Biji mangga dapat dijadikan pakan ternak atau unggas; di India bahkan dijadikan bahan pangan di masa paceklik. Daun mudanya dilalap atau dijadikan sayuran. Kayu mangga cukup kuat, keras dan mudah dikerjakan; namun kurang awet untuk penggunaan di luar. Kayu ini juga dapat dijadikan arang yang baik.
Daun mangga mengandung senyawa organik tarakserol-3beta dan ekstrak etil asetat yang bersinergis dengan insulin mengaktivasi GLUT4, dan menstimulasi sintesis glikogen, sehingga dapat menurunkan gejala hiperglisemia.[2]
v Manfaat Buah Mangga
Pada sebuah mangga terdapat berbagai jenis nutrisi yang penting bagi tubuh. Diantaranya adalah sebagai berikut :
Sekitar 51 kadar glikemik pada mangga, hal ini tidak memberikan peningkatan kadar gula yang signifikan dalam darah, sehingga cukup aman dikonsumsi penderita diabetes dalam porsi dietnya. Apabila perlu, daun mangga dapat membantu menormalkan kerja insulin. Rendaman mangga di cuci bersih kemudian dijadikan ramusn yang dapa diminum dipagi hari.
Pada mangga terkandungan zat seperti quercetin, isoquercitrin, astragalin yang berperan aktif mencegah timbulnya kanker, serta kandungan antioksidaannya yang menangkal radikal bebas pemicu gejala kanker usus besar, gejala kanker darah, gejala kanker payudara maupun gejala kanker prostat.

  • Membantu Pencernaan
Manfaat mangga terkandung pada enzim yang membantu menghancurkan kandungan lemk dan protein pada makanan yang kita makan. Hal ini didukung juga dengan kandungan serat yang secara alami membantu memudahkan pembuangan sisa pencernaan.


  • Manfaat mangga menyehatkan mata
Mata merupakan indra yang penting bagi manusia. Mengkonsumsi mangga dapat memenuhi sekitar 25% kebutuhan vitamin A perhari. Hal ini mampu menjauhkan dari berbagai penyakit mata seperti rabun ayam, kekeringan pada mata dan mata yang gatal.
v Tips Kulit Cantik Dengan Manfaat Mangga
Ini hanya untuk tambahan saja. Kulit cantik merupakan idaman setiap wanita. Dengan manfaat mangga ini, kita dapat merawat kecantikan kulit tanpa harus repot ke salon. Berikut beberapa tipsnya :
1.     Mengatasi bintik hitam pada wajah – Kulit mangga dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini. Keringkan kulit mangga kemudian dibuat bentuk bubuk. Campur bubuk daun mangga dengan yoghurt, kemudian aplikasikan pada wajah yang terdapat noda hitam tersebut.
2.     Menyembuhkan Jerawat – Mangga yang masih mentah, potong dan rebus. Air sisa rebusan tersebut dapat digunakan untuk membasuh wajah.
3.     Mengatasi kulit terbakar sinar matahari – Ambil buah mangga, kemudian dipotong. Oleskan potongan mangga pada kulit yang terbakar. Oleskan lagi krim susu diatasnya. Didiamkan sebentar, sekitar 5-15 menit dan cuci bersih denga air dingin.

Rabu, 26 Februari 2014 oleh Linda Sulistiyaningsih.

8 komentar: